Rekonstruksi Proyek Pompa Pluit Timur Diresmikan

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Jepang hari ini (27/3) meresmikan stasiun pompa timur Pluit yang mempunyai coverage area seluas 34,2 km2 atau 2080 Ha. Pompa ini merupakan sistem pengendalian banjir DAS Ciliwung yang mampu menampung debit sebesar 34 m3/dt. Dilengkapi dengan Stasiun Pompa Timur, Tengah dan Barat dengan kapasitas pompa total 49 m3/dt.

“Sebelumnya di tahun 2009 pompa timur mengalami kerusakan akibat land subsidence. Hal tersebut membuat Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PU maupun DKI Jakarta mengusulkan melakukan rekonstruksi stasiun pompa Pluit Timur yang kemudian dibantu oleh Pemerintah Jepang melalui program Grand Aid,” ujar Wakil Menteri PU Hermanto Dardak saat memberi sambutan di Pluit, Jakarta. Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Muhammad.

Dikatakan Hermanto lebih lanjut bahwa dengan berfungsinya tiga pompa ini, maka ada sekitar 34,2 kilometer persegi daerah yang akan terjaga dari dampak banjir. “Salah satu daerah vital yang akan terjaga dari dampak banjir adalah sekitar Istana, Merdeka Utara sana,” tuturnya.

Pada saat ini proyek pompa pluit timur telah berlangsung selama 23 bulan dengan progress pekerjaan sebesar 92,2%, dan sudah dapat dioperasikan pada tanggal 17 Maret 2014. Untuk mendukung kegitan Operasi pompa telah dilakukan Commissionng Test Operasi Pompa selama bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2014, pelatihan Operasi dan Pemeliharaan yang melibatkan Petugas dari Dinas PU Prov DKI Jakarta serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane.

Proyek ini dibiayai oleh Grand Aid dari pemerintah Jepang. Dengan Nilai kontrak adalah JPY 1,6 miliar dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, bertindak sebagai pemilik proyek, berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menambahkan, jika pompa mengalami kerusakan tidak akan menunggu ditangani pemerintah pusat. "Leih baik satu manajemen, biar bisa langsung ditangani tanpa telpan-telpon. Sudah tidak ada masalah," jelasnya.

Kepala BBWS Ciliwung – Cisadane T. Iskandar menjelaskan kapasitas pompa adalah untuk melayani air yang ada di waduk pluit. Air yang ada di waduk pluit ini adalah tampungan akhir daripada daerah yang ada di sekitarnya.

“Lingkup pekerjaan utama dari proyek ini adalah merekonstruksi stasiun pompa Pluit Tmur dengan 3 lantai seluas 400 m2 dengan pondasi Stell pipe dia. 1.000 mm kedalaman 30m, pemasangan 3 pompa baru dengan kapasitas masing-masing 5 m3/d, lengkap dengan fasilitas pendukungnya, serta pembangunan tanggul laut di depan stasiun pompa Pluit sepanjang 145m,” jelas Iskandar.

Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU Danis H. Sumadilaga mengatakan bahwa saat ini Ditjen SDA sedang melaksanakan sejumlah pekerjaan untuk menangani banjir di Jakarta.

Pekerjaan tersebut antara lain Normalisasi PAS (Pesanggrahan, Angke dan Sunter) sepanjang 60km dengan biaya sebesar Rp 2.25 triliun dari tahun 2011-2014; Penambahan Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet serta optimalisasi KBB dan Kali Ciliwung dengan biaya Rp. 160 miliar dari tahun 2012-2014; Normalisasi Kali Ciliwung Lama sepanjang 8.5 km dengan biaya sebesar Rp.238 miliar dari tahun 2012-2014; JUFMP - Cengkareng Floodway sepanjang 7.8 km dengan biaya sebesar Rp. 209 miliar dari tahun 2013-2015;JUFMP-Lower Sunter sepanjang 10 km dengan biaya sebesar Rp. 65 miliar dari tahun 2013-2015;Pembangunan Sudetan Kali Ciliwung ke KBT sepanjang 1.27 km dengan biaya sebesar Rp 507 miliar dari tahun 2014–2016; serta Normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 19 km dengan biaya sebesar Rp.1.18 triliun dari tahun 2013-2016. (dnd)

Pusat Komunikasi Publik 270314