Tol Akses Tanjung Priok Beroperasi Akhir 2015

Pembangunan jalan tol akses Tanjung Priok sampai saat ini progres konstruksinya sudah mencapai sekitar 60 persen . Ditargetkan akhir 2015 akan beroperasi.

“Ada dua titik lahan yang belum bebas yaitu di Koja dan Kalibaru “ kata Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Nurhadi, Senin (4/8) di Jakarta.

Dia merinci, pembangunan proyek untuk ruas E2 (Cilincing-Jampea) sudah mencapai 62%, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.040.085.195.395,- dikerjakan kontraktor Kajima – Waskita JO. Sementara, ruas Bogasari-Jampea mencapai 60 persen dengan nilai kontrak sebesar Rp. 1.062.899.393.947,- yang dikerjakan oleh kontraktor Obayashi – Jaya Konstruksi JO. Sedangkan ruas NS Direct progresnya telah mencapai 60%, sedangkan ruas NS Link mencapai 100 %.dengan nilai kontrak senilai Rp. 489.823.512.977

Bambang menargetkan, dalam waktu dekat tanah-tanah yang belum bebas tersebut sudah bisa dibebaskan karena akan segera dikonsinyiasikan ke pengadilan. Sehingga tol apa bila sudah bisa dioperasikan , bakal dilewati 1.500-3.000 truk setiap harinya ini, bakal beroperasi di akhir 2015.

Ditambahkan Bambang, untuk Seksi E2 (Area Kali Baru) Semula terdapat 81 pemilik bangunan di atas tanah HPL 1 Pelindo. Penyelesaian tanah/bangunan di lokasi ini dengan menggunakan penilaian Appraisal Independen sesuai dari Legal Opinion Tim Jamdatun Kejaksaan Agung RI Nilai Uang Ganti Rugi berkisar antara Rp.1.250.000 s/d Rp.1.900.000 per m2

Progres saat ini tersisa 11 pemilik bangunan diatas Hak Pengelolaan Lahan (HPL) 1 tersebut dan sudah dalam tahapan Proses Konsinyasi yang telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara

Untuk melakukan langkah selanjutnya pengamanan,penertiban dan pembongkaran) sesuai dengan Peraturan dan Perundangan yang ada diperlukan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini sedang diproses di Pemprov DKI Jakarta.

Menjawab pertanyaan tujuan pembangunan jalan tol Akses Tanjung Priok tersebut kata Bambang, sebagai jalan pintas mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta (melalui arah Timur – Utara dan Barat, sebaliknya).

Disamping itu, menyiapkan akses tol yang lebih baik ke Pelabuhan Tanjung Priok dan fasilitas pelabuhan terkait (Ramp On dan Off khusus ke Pelabuhan Tanjung Priok di Area Makam Mbah Priok), serta Menghubungkan jaringan jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) dengan jalan tol dalam kota. (jons)

Pusat Komunikasi Publik (04082014)